Pap Smear Pertama Kali. Menakutkan 'Kah?

Jadi saya mau cerita pengalaman saya tes pap smear untuk pertama kali. Karena tulisannya akan bercerita tentang vagina, tolong disikapi secara ilmiah ya. Haha. Eh ini berbahaya lho, jadi tidak boleh tabu.

Pap smear adalah hal yang perlu dilakukan oleh semua wanita, terutama yang sudah berhubungan seks. Bukan setelah menikah saja, karena banyak 'kan yang sudah berhubungan seks sebelum menikah? Hehe. Pap smear berguna sebagai pemeriksaan awal apakah seseorang mengidap kanker serviks (mulut rahim) atau tidak. Nah, kanker serviks dan kanker payudara ini adalah penyakit yang banyak merenggut nyawa wanita. Jadi sebaiknya deteksi dini dilakukan sebelum terlambat!


Jadi, sebelumnya saya sudah tahu info tentang bahaya kanker serviks karena saya pernah liputan tentang berbagai penyakit di kandungan dan wawancara dokter kandungan di sebuah rumah sakit di Jakarta Utara. Banyak wanita yang datang terlambat ke dokter karena kanker ini tidak berasa. Nyeri, terutama di daerah panggul, baru dirasakan ketika kanker sudah sampai stadium lanjut. Kalau masih tahap awal biasanya tidak berasa, tapi bisa dilihat apakah terjadi pendarahan di luar menstruasi setelah berhubungan seksual atau tidak.

Kenapa terjadi pendarahan? Karena harusnya mulut rahimnya itu mulus dan lembut seperti bagian dalam mulut kita. Nah, kalau kena kanker, bagian mulut rahimnya bergelombang dan berwarna putih. Dinding ini mudah berdarah kalau tersentuh sedikit, baik tersentuh karena penis atau karena alat pemeriksaan.

Kantor tempat saya kerja berbaik hati mengadakan cek pap smear dengan inspeksi visual asam asetat (IVA) untuk pegawainya. Wah, fasilitas ini harus digunakan dong karena kalau cek di rumah sakit otomatis mengeluarkan biaya (baca: pelit). Awalnya deg-degan karena belum pernah sebelumnya. Tapi untungnya editor saya mau ikutan jadi saya ada teman.

Hp bukan bagian dari pemeriksaan. Ini suster lagi nunggu alatnya dicuci. xD


Sebelum masuk ruang periksa, semua orang harus copot celana panjang dan celana dalam dan memakai sarung yang udah disediakan. Karena saya pakai rok, jadi saya yang didahulukan. Begitu masuk ke ruang pemeriksaan, ada tempat duduk yang ada penopang kaki di kedua sisinya--persis yang sering saya lihat di tv kalau ada adegan melahirkan atau periksa kandungan.

Suster suruh saya duduk, ngangkang sengangkang-ngangkangnya, dan rileks. Karena tahu saya pertama kali periksa, susternya bilang, "Tiduran saja ya, pokoknya rileks." Ya sudah, saya memasrahkan segalanya pada suster yang pasti mereka sudah pengalaman dan udah bosen banget lihat varian vagina. Hehe.

Karena saya tidak lihat prosesnya tetapi cuman bisa merasakan, jadi saya browsing tahap pemeriksaannya. Jadi suster memasukkan alat spekulum yang berfungsi membuat vagina lebih lebar sehingga ia bisa memasukkan spatula. Karena ini pemeriksaan asam asetat, jadi suster memulas asam asetat 3-5%. Kalau warna putih artinya ada kemungkinan mengidap kanker. Setelah dipulas dan tahu hasilnya, ya sudah, pemeriksaan selesai.

Alhamdulillah hasil saya negatif. Dan saya juga tidak menyangka kalau hasilnya secepat ini. Dan prosesnya juga cepat, mungkin kurang dari 5 menit. Saya kira bakal bawa ke laboratorium dan dikasih tahu hasilnya berhari-hari ke depan. Tapi salah satu keuntungan tes pakai asam asetat (IVA) ya bisa diketahui dengan cepat dan keakuratan hasilnya tinggi.

Nah, saya mau kasih tahu ke pembaca wanita yang telah berhubungan seks, sebaiknya periksa pap smear. Kita tahu bahwa artis Julia Perez kena kanker serviks. Kalau lihat Instagramnya melihat dia kepayahan, kesakitan, dan katanya kakinya sudah besar sebelah karena ia sudah mencapai stadium akhir. Tentu kita tidak ingin mengalami seperti itu. Apalagi kanker itu penyakit mahal. Kita harus berlama-lama di rumah sakit, menggunakan obat terus menerus. Wah, pasti bangkrut deh.

Untuk yang telah lama berhubungan seks tapi sama sekali belum periksa karena takut, wah, ternyata enggak ada sakit-sakitnya kok. Lagian prosesnya cepat dan semuanya baik-baik saja. Dan buat yang telah berhubungan seks sebelum menikah, mungkin malu ke dokter karena jadi tahu kalau sexually active. Tapi demi kesehatan, sebaiknya tekan rasa malu. Ayo pacar dan suami, dorong pasanganmu untuk melakukan pap smear ya!

Wadaw, gue udah kayak iklan layanan masyarakat aja. xD

Nia Janiar

Orang Bandung yang sedang berdomisili di Jakarta. Percaya dengan tulisan sederhana namun bermakna. Tulisan dari hati akan sampai ke hati lagi. Berkegiatan menjadi buruh tulis di media. Kadang jalan-jalan, nonton gigs, atau ke pameran seni. Senang berkenalan dengan pembaca.

5 Comments

Komentar di blog ini akan dimoderasi agar penulis dapat notifikasi komentar terbaru.

  1. Anonymous1:58 PM

    Trimakasih untuk penjelasannya... semoga aku berani😭😁

    ReplyDelete
  2. Haloo, Mba Ika. Good luck yaa.. :)

    ReplyDelete
  3. Sekarang sudah ada pemeriksaan mirip-mirip pap smear, tapi hasilnya diketahui saat itu juga, tak seperti halnya dengan papsmear harus menunggu.

    ReplyDelete
  4. Mba dulu pap smear setelah melahirkan atau sebelum melahirkan? Katanya klo blm pernah melahirkan bakalan sakit bgt yaa.. akuu takuutt

    ReplyDelete
  5. Haii Mba Ria,

    Waktu itu sebelum melahirkan. Sama sekali enggak sakit kok, hanya linu dikiit.. Suer deh. Hehe. Lebih sakit saat dicek pembukaan saat melahirkan atau saat pasang IUD :)

    Semoga segera periksa yaa..

    ReplyDelete
Previous Post Next Post

Contact Form